Desy Rahma Dhani seniman asal Batu, lahir di Malang, 31 Januari 1996. Desy sesosok perupa yang sering menyuarakan tentang perempuan. Sudah banyak karya – karya yang terlahir dari jari – jemarinya yang lincah menggoreskan kuas diatas kanvas putih yang terbentang luas, seolah – olah telah menciptakan dunianya sendiri dalam kain putih bersih itu. Uniknya Desy menorehkan cat dengan mengikuti suasana hati, menyelam lebih dalam ke dunia imajinasinya yang begitu luas. Lukisan Desy bukan hanya goresan semata, melainkan merupakan refleksi dari perjalanan batinnya yang dipenuhi emosi dan pikiran yang dalam. Bukan tanpa sebab Desy begitu saja melukis, melainkan terdapat suatu hal yang bergelut di pikirannya. Bercerita lewat lukisan itu adalah hal yang berarti bagi Desy, dengan melukis Desy menyampaikan pesan secara tersirat dan bisa berpendapat terhadap suatu hal tanpa ada yang bisa menghakimi. Sebuah keunikan dari dalam dirinya yang bisa begitu saja menggoreskan cat sesuai dengan suasana hati saat itu, hal ni menciptakan lukisan yang penuh dengan nuansa emosi dan imajinasi. Melalui kuasnya itu mampu menciptakan dunia imajinasinya dan seolah – olah membuka pintu menuju alam pikirannya yang begitu luas dan kompleks. Perlu diingat lukisan yang dihasilkan oleh Desy bukanlah sekadar ungkapan estetika semata, melainkan juga sarana untuk menunjukkan eksistensi perempuan dan pemikiran perempuan. Desy melihat lukisan bukan hanya visualisasi, tetapi juga merupakan media menyampaikan pesan yang mendalam.
Ibu Rumah Tangga
Desy Rahma Dhani merupakan sosok pelukis yang berangkat tanpa adanya latar belakang sekolah seni, ia adalah sosok seniman otodidak yang belajar sendiri dan berkembang dengan mandiri. Berangkat dari belajar otodidak menunjukkan kemandiriannya dalam mengasah kemampuan seninya tanpa terikat oleh aturan formal. Pendekatan ini memberikan kebebasan mengeksplorasi gaya dan teknik tanpa batasan yang mungkin ditemui dalam lingkungan pendidikan formal. Kemauannya untuk belajar dan terlibat dalam komunitas seni sangat membantu ia untuk berkembang dan berproses lebih dalam lagi. Desy juga seorang Ibu Rumah Tangga membuat Desy semakin semangat untuk membuktikkan bahwa perempuan bisa mengembangkan skill di tengah hiruk pikuk peran seorang ibu dengan tiga orang anak sekalipun. Hal tersebut bukanlah tantangan yang berarti, maelainkan bisa menjadi nilai lebih dari Desy. proses berkarya sama sekali tidak terhalang oleh sibuknya seorang Ibu Rumah Tangga. Karena hal itu sudah menjadi integral dari kehidupannya. Malah sebaliknya peran seorang ibu Rumah Tangga justru semakin menguatkan semangat nya untuk membuktikan bahwa perempuan mampu mengejar karir seni di tengah – tengah kesibukan rumah tangganya. Tak kalah menarik dari latar belakang Desy ternyata ada satu sosok yang selalu menjadi support system yang selalu menjadi pilar pendukung nya. Orang itu adalah Sinyo seorang pria yang setia menamani Desy waktu berproses menjadi seorang perupa. Suami Desy tidak hanya sebagai teman hidupnya, melainkan juga mitra yang turut andil dalam kesuksesan dan pertumbuhan proses kreatifnya. Hal ini bisa menunjukkan jika perempuan mendapatkan dukungan dari orang di sekitarnya, maka mereka akan mampu mencapai prestasi yang luar biasa dalam bidangnya. Desy Rahma Dhani menjadi contoh inspiratif bagi perempuan yang ingin mengejar keinginannya di tengah – tengah hiruk pikuk tanggung jawab sebagai Ibu Rumah Tangga. Ia mengungkapkan bahwa hal terpenting yang dibutuhkan oleh sosok perempuan adalah lingkungan yang suportif dan isa memberikan dukungan atas cita – cita atau passion yang sedang ia jalani saat ini, jika hal tersebut sudah ada maka perempuan akan bisa bertumbuh dan mengeksplorasi dirinya lebih luas lagi, serta ia bertekad menjadi jalan untuk seniman perempuan. Pentingnya semangat belajar dan berdedikasi tinggi juga tercemin di dalam karyanya. Desy tak hanya menciptakan lukisan, tetapi ia mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan pesan melalui setiap goresan kuasnya.
Kemampuannya untuk berkembang sebagai seniman secara independen menggambarkan bahwa passion dan ketekunan dapat menjadi guru yang kuat dalam mencapai keberhasilan. Desy mempunyai misi untuk menunjukkan bahwa perempuan bisa sukses dalam karirnya tanpa batasan. Dengan mengusung tema “Inner Beauty”, Ia tidak hanya mengekspresikan kecantikan fisik seorang wanita, namun juga kecantikan hati. Ini merupakan langkah positif menuju pemberdayaan perempuan melalui seni.
Tak Sebatas Pekerjaan
Pelukis menurut Dessy bukanlah sebatas pekerjaan ataupun profesi yang sedang dijalani olehnya. Banyak asumsi masyarakat yang beranggapan bahwa seniman atau pelukis adalah sebatas membuat gambar lukisan yang indah dan serealis mungkin dan ujungnya akan dijual kemudian mendapatkan uang dari hasil gambarannya. Tetapi bagi Desy melukis itu suatu sarana untuk menuangkan berbagai asumsi dari pikiran ataupun pemikiran kritis terhadap keadaan di sekelilingnya. Menariknya Desy melukis untuk mengingatkan dirinya atas apa yang baik dan buruk. Lukisan yang dia buat buat mempunyai tujuan sebagai pengingat diri dan koreksi diri atas segala sesuatu. Dia menunjukkan lukisannya untuk saling mengingatkan lewat karya. Melukis bukanlah sekadar proses kreatif, tetapi melukis adalah bentuk ekspresi yang menyatakan sebuah pikiran dan perasaan yang tersirat. Dalam melukis dia menemukan kebebasan dalam berbicara dan menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi. Kanvas putih merupakan area dimana Desy menggambarkan dunianya dan memberikan suara pada isu – isu yang dianggapnya penting. Bercerita lewat lukisan merupakan memiliki makna mendalam bagi Desy Rahma Dhani, dalam setiap detail, warna, gresan cat, dia menyampaikan pesan yang bisa berbicara kepada setiap individu tanpa satu kata yang terucapkan. Lukisannya mampu membuat orang lain merenung dan merasakan kekayaan emosi yang terpancar dari setiap karyanya. Melalui lukisannya ia membuka dialog seni yang memberikan pemahaman lebih dalam kompleksitas pemikirannya mengenai perempuan.
Tekad “Jalan untuk Seniman Perempuan”
Desy Rahma Dhani memiliki tekad yang kuat untuk menjadi jalan bagi seniman – seniman perempuan yang ingin berkembang di dunia seni. Ia menerangkan bahwa dunia seni seringkali lebih menyoroti karya yang dibuat oleh seniman laki – laki, bahkan seringkali pada pameran seni di dominasi dengan seniman laki – laki. Desy beranggapan bahwa sangat penting untuk memperjuangkan eksistensi dan pengakuan yang lebih pada seniman perempuan, tekadnya ini mencerminkan semangatnya dalam mengeksplorasi ide karya yang akan dikembangkannya di dunia seni. Dengan lukisannya ia ingin meruntuhkan sebuah stereotype dan membangun citra seniman perempuan sebagai pelaku seni yang juga memiliki kebebasan berekspresi dan memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia seni. Ia juga berharap tekadnya ini bisa mendorong dan menginspirasi generasi seniman perempuan berikutnya untuk tidak melihat panggung seni hanya dipenuhi oleh dunia laki – laki. Selain itu ingin agar seniman perempuan tidak hanya diakui tetapi juga dihargai atas kontribusinya dalam menciptakan karya yang menginspirasi dan membangun pemahaman baru terhadap seni itu sendiri.
Lukisan yang Ekspresif
Berbeda dengan seniman yang berstandar pada realis dengan bentuk yang nyata, tetapi Desy Rahma Dhani ini berfokus pada ekspresionisme yang tampak pada goresan goresan yang penuh ekspresi dan abstrak. Lukisan – lukisannya mencirikan kebebasan berekspresi yang menekankan pada ekspresi perasaan, ide, dan emosi melalui karya seni. Desy menghadirkan dunianya yang unik dan penuh perasaan dengan mengabaikan aturan realisme. Warna – warna dalam karyanya menggunakan warna komplementer yang mencolok. Dan terdapat pemilihan objek bunga menambah kesan apik pada karyanya dan sangat mewakilkan representasi perempuan. Ia memang sengaja membiarkan aliran lukisannya ekspresionisme karena ia suka dengan penyampaian suatu hal yang tidak serupa dengan objeknya. Dan tercetus bagaimana ia menggambarkan perempuan dengan sebuah objek bunga. Desy berpendapat bahwa kalau ingin menyampaikan sesuatu tidak harus menonjolkan pada objek yang akan dibahas, melainkan bagaimana intuisi kita dalam merepresentasikan objek yang akan dibahas dengan keindahan. Sehingga pada lukisan – lukisan Desy Rahma Dhani memiliki kekuatan emosional yang dapat dirasakan oleh penikmat seni. Ia lebih senang membiarkan orang – orang untuk berspekulasi dengan sendirinya ketika melihat lukisannya, dan membiarkan mereka menyimpulkan sendiri apa yang ia dapat dari lukisan tersebut. Terlebih ia senang jika penikmat lukisannya bertanya secara langsung kepadanya mengenai makna yang sebenarnya dalam lukisannya. Dan hal tersebut akan terjadi suatu dialog sen yang seru untuk bertukar pikiran, pembelajaran dan pengalaman yang ia ingin sampaikan kepada penikmat lukisannya tersebut.
Keputusan Desy Rahma Dhani yang mengadopsi gaya lukisan ekspresionis dalam karya-karyanya, termasuk lukisan “Inner Beauty”, mencerminkan pandangannya terhadap keaslian dan keunikan ekspresi seni. Bagi Desy, ekspresionisme menawarkan kebebasan artistik untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran dengan cara yang paling otentik dan spontan. Gaya ekspresionis dikenal dengan guratan ekspresif dan emosi yang mendalam, tidak dibatasi oleh perintah atau pedoman yang ketat. Kebebasan itu dimanfaatkan Desy untuk menyampaikan emosinya langsung ke layar kaca. Setiap guratan mengungkapkan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Keunikan ekspresionisme juga terletak pada kesederhanaan setiap barisnya. Desy menyadari bahwa setiap guratannya mempunyai karakter dan keunikan tersendiri. Tidak ada dua coretan yang sama, sehingga membuat karyanya terasa autentik. Keunikan tersebut menciptakan karya-karya yang tidak dapat terulang kembali sehingga menjadikan setiap lukisan memiliki keunikan dan nilai seni yang tinggi. Melalui Ekspresionisme, Desy memberi makna mendalam pada lukisannya yaitu “Inner Beauty” Sapuan ekspresif memberikan jendela ke dalam emosi dan pikiran seniman. Desy secara tidak langsung membawa penonton pada perjalanan emosional yang sama seperti yang ia lalui saat menciptakan karya tersebut. Dengan memilih ekspresionisme, Desy Rahma Dhani menciptakan lukisan tidak hanya sebagai karya seni visual, tetapi juga sebagai medium emosional yang otentik. Lukisan ini adalah jejak emosi, pikiran dan pengalaman hidupnya, membuat setiap goresannya abadi.
Bunga
Desy Rahma Dhani memiliki objek bunga sebagai perlambangan wanita dalam karyanya dengan memiliki alasan yang mendalam dan bermakna. Bunga sebagai simbolisme perempuan dipilih dengan cermat untuk mengungkapkan pesan – pesan yang ingin disampaikan melalui seninya. Dalam lukisan yang berjudul “Inner Child” juga menggunakan objek bunga untuk melambangkan perempuan. Bunga merupakan bagian dari alam yang erat kaitanny adengan keindahan alam. Hal ini mencerminkan bahwa wanita seperti bunga yang memiliki kekuatan untuk tumbuh dan berkembang dalam segala keunikan mereka. Objek bunga ini bukan hanya sebatas objektivitas saja, melainkan juga multitafsir yang bisa memiliki makna berbeda – beda antara lukisan satu dengan yang lainnya. Dan objek bunga ini bisa bermakna berbeda dalam pandangan antara satu orang dan lainnya. Desy ini menyiratkan bahwa setiap wanita memiliki keunikan dan keindahan yang dapat diartikan dengan berbagai cara. Dengan memilih objek bunga sebagai perlambangan wanita, Desy Rahma Dhani tidak hanya menciptakan karya secara visual tetapi juga menyampaikan pesan yang mendalam tentang keindahan, kelembutan, dan kompleksitas seorang perempuan. Objek bunga menjadi visualisasi yang kuat dalam mengekspresikan gagasannya tentang kecantikan, kedalaman, dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap wanita.
Inner Beauty
Desy Rahma Dhani menggambarkan bunga atau perempuan sebagai simbol dari inner beauty yang artinya kecantikan batin. Hal tersebut jadi pengingat bahwa kecantikan sejati wanita tidak hanya terlihat dari luar, tetapi juga bersumber dari karakter, nilai, dan kebaikan yang terpancar dari dalam dirinya. Bunga sebagai representasi kecantikan menjadi metafora bagi keindahan batin yang tersembunyi di dalam diri setiap individu. Karya ini menyadarkan kita untuk melihat melampaui penampilan fisik dan merenung tentang nilai – nilai yang lebih dalam yang menciptakan keindahan abadi. Isu tentang perempuan sangat melekat pada lukisan – lukisan yang ia buat sedari dulu. Hal ini berangkat dari keresahan seorang perempuan yang dialaminya sendiri. Bisa dibilang dengan proses empirisnya ia bisa menemukan apa yang harus ia lukiskan dan sampaikan kepada khalayak. Dalam lukisan yang berukuran 120 x 120 cm ini Desy menggunakan akrilik dapat memberikan dimensi dan tekstur yang berbeda pada lukisan. Setiap sapuan kuas dapat menciptakan kedalaman yang mengundang penonton untuk merenung dan terhubung dengan pengalaman yang disampaikan olehnya. Karya “Inner Beauty” ini bukan hanya karya seni yang diam, tetapi sebuah kisah hidup yang diceritakan melalui medium lukisan. Dengan menggabungkan elemen seni ekspresif dan representatif, Desy Rahma Dhani menghadirkan lukisan yang bukan hanya estetis, tetapi juga memiliki substansi dan makna. “Inner Beauty” menjadi sebuah jendela ke dalam seniman, dimana setiap warna dan goresan menceritakan bagian yang dalam dan pribadi dari kehidupannya. Desy Rahmadhani ini berproses dalam menciptakan karya iini selama dua pekan lama, proses dalam waktu itu Desy menyambi juga dengan pekerjaan rumah yang sangat padat. Proses ini tidak hanya melibatkan ketekunan sebagai seniman, melainkan juga harus berbagi waktu dengan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.
Lukisan “Inner Beauty” ini dibuat pada tahun 2021 dan berproses selama dua pekan tersebut Desy menikmati proses dalam setiap momen dalam proses berkaryanya. Pada setiap goresan kuas, nia mencurahkan perasaan dan pengalaman hidupnya, menceritakan narasi visual yang mendalam. Jadi proses ini merupakan perjalanan emosional yang melibatkan refleksi diri dan ekspresi perasaan yang sangat sulit untuk diungkapkan. Menariknya Desy meluangkan waktunya hanya sekedar untuk melukis, ia memanfaatkan waktu kosong untuk memulai berkarya dan menciptakan karya “Inner Beauty” tersebut. Proses ini mencerminkan keseimbangan yang dijaga antara dunia seni dan kehidupan sehari – harinya. Meskipun memiliki tanggung jawab yang signifikan di rumah, ia tidak menyerah pada keinginannya untuk berkarya.
Lukisan ‘Inner Beauty’ karya Desy Rahma Dhani mempunyai makna mendalam dan relevan dengan realitas masa kini. Melalui karyanya, Desy ingin menyampaikan pesan lebih dalam tentang makna kecantikan sebenarnya yang sering terabaikan karena masih dominannya gambaran kecantikan fisik di masyarakat modern. Di zaman dimana kecantikan sering dinilai hanya dari penampilan, Desy Rahma Dhaani mengingatkan kita bahwa kecantikan sejati terpancar dari dalam, dari dalam. Dalam lukisannya ini, Desy berusaha membuka hati masyarakat untuk melihat dan mengenali keindahan yang terpancar dari hati dan jiwa seseorang. Ia ingin mendorong para pendengarnya untuk melihat ke luar diri mereka dan menghadapi esensi kebaikan, kebijaksanaan, dan cinta yang membentuk karakter dan kepribadian setiap individu. Dengan menyampaikan pesan tersebut melalui lukisannya, Desy mengingatkan masyarakat akan pentingnya menghargai dan merayakan kecantikan batin.
Lukisan “Inner Beauty” merupakan suara yang mengatakan bahwa kecantikan sejati tidak hanya sekedar penampilan saja, namun juga nilai-nilai positif yang membentuk karakter seseorang. Sejalan dengan tujuan Desy yang secara implisit menyampaikan pesan danmengungkapkan pandangannya terhadap sesuatu tanpa takut dikritik, “Inner Beauty” menjadi sarana ekspresinya. Desy menggunakan kanvas berwarna putih sebagai ruang untuk menceritakan sebuah kisah yang tidak hanya bersifat visual tetapi juga filosofis. Gambarannya memberikan pencerahan, mendorong kontemplasi, dan mengubah pandangan masyarakat terhadap konsep keindahan. Oleh karena itu, “Inner Beauty” bukan sekedar lukisan, melainkan sebuah karya seni dengan misi mengeksplorasi dan memahami keindahan dari dimensi yang lebih dalam. Desy Rahma Dhani berperan sebagai penjaga api yang menyala-nyala melalui lukisannya, mengingatkan kita bahwa kecantikan sejati berakar pada kecantikan batin dan tidak boleh dilupakan dalam arus budaya visual yang mendominasi visi kita.